"Kami mengoperasikan 15 bandara, dari 15 bandara, Denpasar, Makassar, Manado (beroperasi) 24 jam, namun di luar bandara itu seluruh bandara kita, kita stand by-kan 24 jam, jadi ini fleksibel berdasarkan permintaan operator penerbangan," ungkap Faik saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (10/4/2023).
"Jadi mengakomodir kemungkinan terbatasnya jumlah pesawat sehingga kami cukup fleksibel, apabila dari teman- teman Airline ini menambah pernerbangan, maka kami fleksibel untuk melayani 24 jam," lanjut dia.
AP I memang memperkirakan jumlah operasional pesawat saat mudik Lebaran 2023 terbatas. Khususnya, penerbangan melalui 15 bandara yang dikelola perusahaan.
Faik mengatakan jumlah operasional pesawat menjadi isu hangat. Lantaran, ketersediaannya berbanding terbalik dengan jumlah penumpang yang diperkirakan melonjak signifikan saat mudik tahun ini.
Dia menuturkan bahwa armada yang akan dioperasikan saat mudik Lebaran 2023 mencapai 412 pesawat. Angka ini lebih tinggi dari jumlah penerbangan saat mudik lebaran tahun lalu yakni 335 pesawat.
Namun, bila dibandingkan dengan kondisi normal atau pada 2019, jumlah operasional pesawat tahun ini masih sangat kecil.
Adapun operasional armada pada 2019 mencapai 650 pesawat.
"Isu yang muncul mungkin terkait dengan jumlah pesawat yang terbatas untuk melayani logistik dan jumlah pemudik tahun ini," katanya.
(Zuhirna Wulan Dilla)