Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Dunia Jatuh Dipicu Kekhawatiran Suku Bunga Naik

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Selasa, 11 April 2023 |08:17 WIB
Harga Minyak Dunia Jatuh Dipicu Kekhawatiran Suku Bunga Naik
Minyak dunia. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak dunia lebih rendah pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (11/4/2023).

Hal ini terjadi setelah naik selama tiga minggu berturut-turut, karena kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut yang dapat mengekang permintaan.

Dikutip Antara, turunnya harga minyak juga mengimbangi prospek pasar yang lebih ketat karena pemotongan pasokan dari produsen OPEC+.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, tergelincir 96 sen atau 1,19%, menjadi menetap di USD79,74 per barel di New York Mercantile Exchange.

 BACA JUGA:

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni merosot 94 sen atau 1,10%, menjadi ditutup di USD84,18 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Sebagian besar pelaku pasar energi masih menunggu sampai mereka mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang prospek pertumbuhan global.

 

Mengingat pengurangan produksi sukarela oleh beberapa negara penghasil minyak dan meningkatnya ketegangan geopolitik, minyak akan mulai membangun level terendah pada USD80,00 dolar AS per barel.

Selain itu, indeks dolar AS membukukan pertumbuhan yang solid pada yang membebani harga aset dalam mata uang dolar AS.

Dolar AS naik setelah data pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat, meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve lainnya. Kekuatan dolar membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan dapat membebani permintaan.

"Kami melihat perdagangan minggu ini akan sangat dipengaruhi oleh data inflasi yang ditampilkan oleh IHK (Indeks Harga Konsumen) Rabu (12/4/2023) dan IHP (Indeks Harga Produsen) Kamis (13/4/2023) yang kemungkinan akan menghidupkan kembali momok suku bunga yang lebih tinggi yang dapat memperkuat dolar AS," kata Presiden Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch di Galena, Illinois.

Minyak mentah minggu lalu melonjak lebih dari 6,0% setelah OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, mengejutkan pasar dengan putaran baru pengurangan produksi mulai Mei.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement