Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Ungkap Isu yang Dibahas di Spring Meeting IMF-World Bank

Michelle Natalia , Jurnalis-Senin, 17 April 2023 |16:17 WIB
Sri Mulyani Ungkap Isu yang Dibahas di Spring Meeting IMF-World Bank
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hasil pertemuan Spring Meeting IMF-World Bank di Washington DC.

Pertemuan ini, lanjut dia menyoroti kondisi global yang mengalami pelemahan oleh beberapa faktor. Pertama, inflasi masih berada pada level yang tinggi, diikuti suku bunga acuan global pada level tinggi dalam waktu lama (higher for longer).

"Ini berarti tingkat likuiditas global semakin ketat, ditambah kombinasi inflasi dan suku bunga tinggi menyebabkan ekonomi negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa melambat signifikan di 2023," ujar Sri dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi April 2023 di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Di sisi lain, kebijakan re-opening China dari Zero COVID-19 belum mendorong pemulihan ekonominya secara signifikan. Tak hanya itu saja, volume perdagangan global melambat signifikan sehingga harga komoditas juga dalam tren menurun.

"Hal ini berimbas pada negara berkembang, dimana ekspornya mulai menurun. Dan saat ini, prospek ekonomi global dibayangi tantangan jangka menengah-panjang," ucap Sri.

Tantangannya antara lain fragmentasi geopolitik yang menghambat perdagangan dan investasi, ditambah perubahan iklim yang menyebabkan bencana alam, penurunan produktivitas sektor pertanian, dan kerawanan pangan.

"Dalam pertemuan pekan lalu, para menkeu dan gubernur bank sentral G20 juga membahas riisko dan outlook ekonomi global, kerentanan utang, perubahan iklim, sektor keuangan dan perpajakan internasional," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menandatangani perjanjian hibah Millenium Challenge Corporation (MCC) sebesar USD649 juta dengan US Secretary of Treasury.

"Selain itu, juga dilakukan pertemuan koalisi kerja sama perubahan iklim, ditambah bilateral meeting dengan beberapa negara dan pimpinan lembaga internasional untuk memperkuat dukungan kepada Indonesia dalam keanggotaan Financial Action Task Force (FATF) dan ASEAN Chairmanship," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement