JAKARTA - Harga minyak turun lagi ke level terendah sejak akhir Maret tahun ini. Pada akhir perdagangan Kamis, harga minyak turun karena kekhawatiran resesi dapat mengurangi permintaan bahan bakar dan kenaikan persediaan bensin di AS.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei kehilangan USD1,87 atau 2,36% menjadi USD77,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun USD2,02 atau 2,43% menjadi USD81,10 per barel di London ICE Futures Exchange.
Menurut catatan penelitian PVM Oil Associates, inti dari malaise yang baru ditemukan pasar adalah ekspektasi kenaikan suku bunga yang melemahkan pertumbuhan di kedua sisi Atlantik.
"Pada akhirnya, salah satu alasan utama mengapa kita terpuruk adalah ketakutan akan resesi," kata Direktur Eksekutif Energi Berjangka Mizuhom, Bob Yawger, dikutip dari Antara, Jumat (21/4/2023).
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat secara moderat minggu lalu. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja melambat setelah satu tahun kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, dan memicu kekhawatiran tentang perlambatan permintaan bahan bakar.
Persediaan bensin melonjak secara tak terduga minggu lalu sebesar 1,3 juta barel menjadi 223,5 juta barel, Badan Informasi Energi AS mengatakan dalam laporannya pada Rabu (19/4/2023).