Aksi ini awalnya diikuti oleh 250 ribu pekerja, namun lambat laun bertambah hingga 350 ribu pekerja yang turun ke jalanan. Gerakan ini akhirnya menjalar ke berbagai daerah lainnya, bahkan hingga ke benua Eropa dan Australia.
Sempat terjadi bentrokan antara aparat kepolisian dan demonstran di Chicago pada 3 Mei 1886. Kejadian yang dikenal dengan Tragedi Haymarket ini mengakibatkan empat orang demonstran dan tujuh polisi tewas dan banyak pekerja serta aktivis yang ditangkap.
Akhirnya pada 1889 diadaikan Kongres Buruh Internasional di Paris, Prancis, sebagai tanda puncak dari peristiwa panjang ini. Kongres yang dihadiri oleh ratusan delegasi dari berbagai negara ini akhirnya menetapkan pemberlakuan 8 jam kerja per hari.
Karena itulah setiap 1 Mei dijadikan sebagai Hari Buruh Internasional untuk memperingati perjuangan kaum buruh dalam memperjuangkan hak-haknya.
Melansir dari laman Kebudayaan Kemendikbud, peringatan Hari Buruh di Indonesia di mulai pada 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee. Gagasan ini muncul karena di masa itu harga sewa tanah terlalu murah untuk dijadikan lahan perkebunan, namun para pekerja mendapatkan upah yang tak layak.