JAKARTA - Harga emas dunia turun pada akhir perdagangan menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut karena optimisme atas pemotongan suku bunga Federal Reserve memudar setelah laporan inflasi AS, memicu aksi ambil untung di antara beberapa investor, Kamis (11/5/2023).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD5,80 atau 0,28% menjadi ditutup pada USD2.037,10 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD2.056,00 dan terendah di USD2.028,30 dolar AS.
BACA JUGA:
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 24 sen atau 0,93%, menjadi ditutup pada USD25,658 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat USD3,10 atau 0,28%, menjadi menetap pada USD1.119,10 dolar per ounce.
Dengan angka IHK yang sesuai dengan ekspektasi, para pedagang kecewa karena mereka tidak bisa mendapatkan gambaran pasti tentang waktu penurunan suku bunga dan jeda suku bunga. Para analis pasar berpendapat bahwa Federal Reserve dapat terus mengulur waktu dan menunggu kejelasan dari rilis data ekonomi mendatang selama beberapa bulan mendatang.
Tetapi beberapa analis mengatakan emas dapat mencoba mencapai rekor tertinggi, mengingat kekhawatiran ekonomi yang terus-menerus, termasuk potensi gagal bayar jika plafon utang AS tidak dinaikkan.
"Lebih banyak perhatian harus diberikan pada keadaan sistem perbankan dan kecerobohan dalam pembicaraan plafon utang," kata analis StoneX Rhona O'Connell.
Fokus pasar sekarang bergeser ke indeks harga produsen April yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat untuk petunjuk lebih lanjut.
(Zuhirna Wulan Dilla)