"Dengan mengganti 30% solar dengan CPO, maka ada devisa negara yang dihemat sebesar Rp122 triliun di tahun 2022, dan bisa menurunkan karbon emisi 28 juta ton, jadi kita menyediakan BBM yang bisa lebih diterima oleh lingkungan," sambungnya.
Disamping itu menurutnya Indonesia memiliki lahan sawit yang cukup luas dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar. Karena hingga saat ini, pemerintah juga masih melakukan importasi yang cukup besar terhadap produk BBM.
Lebih lanjut, Nicke menjelaskan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah yang bisa dijadikan sebagai sumber energi bersih sehingga ekonomi hijau memiliki prospek yang menjanjikan bagi bisnis Perseroan di masa depan.
Contohnya, Indonesia memiliki potensi EBT hingga 430 Giga Watt EBT, dari Geothermal, angin, air, matahari, dan lainnya. Potensi Natural Based Solution kedua terbesar di dunia, dengan adanya coverage mangrove dan hutan. Serta, pengembangan CCS/CCUS di sektor migas yang memiliki potensi besar hingga 400 Giga Ton.
(Taufik Fajar)