"Nilai ekspor Indonesia tahun 2022 melonjak tajam dan mencatat rekor tertinggi dalam sejarah ekonomi Indonesia, yaitu USD292 miliar. Angka ini meningkat 66% dari posisi USD176 miliar pada tahun 2014. Tahun 2022, neraca perdagangan juga mencatatkan rekor tertinggi yaitu USD54,5 miliar," jelas Sri.
Sampai dengan April 2023, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 36 bulan berturut-turut. Menguatnya fondasi ekonomi Indonesia juga tercermin dari stabilnya pasar keuangan domestik di tengah tingginya volatilitas dan ketidakpastian pasar global.
"Rata-rata depresiasi uang Rupiah pada tahun 2022 hanya 3,9% dibandingkan negara-negara lain, bahkan dengan negara-negara emerging, seperti Turki yang mengalami depresiasi hingga 86,4%. Tak hanya itu, Ringgit Malaysia terdepresiasi 6,2%, dan Rupee India terdepresiasi 6,4%," tambah Sri.
Di sisi lain, instrumen keuangan negara yaitu obligasi pemerintah juga stabil pada posisi 7,0% imbal hasilnya pada periode 2022. Hal ini lebih rendah dari posisi pra pandemi yang mencapai 7,5%.
"Tahun 2022, tingkat suku bunga global meningkat lebih dari 500 basis poin, dan bahkan kita tetap bertahan, atau bahkan menurun," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)