Dia menjelaskan, saat itulah transfer ilmu membuat keripik tempe terjadi. Di mana banyak para tetangganya yang mempelajari cara membuat tempe.
Hingga saat ini, sudah ada 40 perajin tempe yang berproduksi di Kramat Pela.
"Saat itu, kalau saya lagi goreng, pada dateng itu tetangga, ngeliatin bagaimana cara-caranya," ucap dia.
Kendati lokasi antar produsen keripik tempe itu sangat dekat, bahkan bisa dibilang menempel, tetapi persaingan tampaknya tetap berjalan sehat.
"Persaingan tidak apa-apa. Semua sudah ada rejeki masing-masing kan ya," kata Mama Tina.
(Widi Agustian)