Saat pandemi Covid, dia mengakui ada penurunan penjualan hingga 2 tahun. Penurunannya sendiri mencapai 20 persen saat itu. Dia pun mengaku rela keuntungannya terkikis, karena menyadari kondisi masyarakat juga tengah tidak baik-baik saja.
"Cara bertahannya, kalau biasanya kita untuk Rp10.000, tapi saat itu kita hanya untung Rp7.000 ya enggak apa-apa. Kita sebagai pedagang juga merasa sama-sama (sepenanggungan) dengan pembelinya," jelas dia.
(Widi Agustian)