JAKARTA - PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) membagian dividen tunai sebesar Rp1,4 miliar atau 11% dari laba bersih 2022 sebesar Rp12,78 miliar. Sisa laba bersih sebesar Rp11,37 miliar diputuskan ditahan sebagai laba ditahan.
Direktur Utama OILS Johan Widakdo Liem menjelaskan, tahun ini perseroan menargetkan penjualan Rp591,33 miliar.
"Kami menargetkan penjualan akhir tahun dapat menyentuh hampir Rp600 miliar,"ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Senin (29/5/2023).
OILS akan fokus membuka pasar ekspor yang baru untuk mencapai target. Adapun pada 2022, OILS mampu mengekspor ke Thailand, Malaysia, Sri Lanka dan Bangladesh.
"Pada tahun ini, kami telah membuka pasar Asia Tengah, seperti Tajikistan dan Kirgistan," ungkapnya.
OILS juga sudah sedang berupaya membuka pasar baru seperti China dan Rusia. Menurutnya potensi crude coconut oil (CNO) maupun produk turunan masih terbuka sangat lebar. Pasalnya, CNO memiliki potensi sebagai produk alternatif pengganti crude palm oil (CPO).
Emiten produsen minyak kelapa ini akan meningkatkan kapasitas produksi dan penyimpanan, seiring dengan adanya tangki storage baru berkapasitas 400 ton maupun penambahan mesin baru yang akan beroperasi pada Agustus 2023.
Sepanjang 2022, PT Indo Oil Perkasa Tbk membukukan penjualan mencapai Rp514,2 miliar atau melonjak 37,01% dibandinkan dengan 2021 yang sebesar Rp375,3 miliar. Adapun laba tahun berjalan yang dicatatkan OILS di 2022 sebesar Rp6,82 miliar atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp6,03 miliar.
Per 31 Desember 2022, jumlah liabilitas OILS tercatat Rp75,19 miliar atau meningkat 37,68% dari posisi per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp54,61 miliar. Hal itu disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek akibat penambahan utang yang bersifat produktif terkait dengan pembelian bahan baku.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan tumbuh double digit di tengah pasar ekspor minyak kelapa sawit yang semakin menjanjikan.