Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

DPR Pertanyakan Serapan Beras Lokal Tak Sampai 1%, Bulog Bilang Gini

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Senin, 05 Juni 2023 |20:37 WIB
DPR Pertanyakan Serapan Beras Lokal Tak Sampai 1%, Bulog Bilang Gini
Beras. (Foto: MPI)
A
A
A

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan, bahwa serapan yang Bulog lakukan sejak awal tahun 2023 ini memang baru 566.835 ton. Tidak lebih dan tidak kurang.

Buwas menyebut, pihaknya tidak bisa menyerap lebih banyak lagi khususnya untuk pemenuhan CBP, karena adanya pembatasan yang sudah diatur oleh pemerintah seperti harga yang bisa diambil Bulog hingga kualitas beras yang masuk kriteria CBP.

"Kita upayakan maksimum karena bukan berarti kami tidak melakukan penyerapan hanya memang diikat aturan ketentuan dengan harga bila mana harganya itu tidak boleh kita ambil, kita tidak bisa ambil," papar Buwas.

Hal itu pun diamini oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Dia mengatakan, dalam penyerapan beras di dalam negeri, Bulog memang harus dibatasi.

Sebab, jika Bulog membeli beras atau gabah mengikuti harga pasaran, maka kenaikan harga beras akan tidak terkendali. Dampaknya, bisa jadi penyumbang inflasi negara.

"Sehingga ini sebenarnya dilakukan Bulog floor price semacam safety net menjaga GKP tidak di bawah Rp 5.000 harga berasnya tidak di bawah Rp 9.900 polanya demikian. Kalau Bulog mau dipaksa serap sebanyak-banyaknya dan rebutan gabah, harganya akan lebih tinggi lagi," tandas Arief.

Sebagai informasi, sebelumnya Direktur Utama Bulog, Budi Waseso pernah menjelaskan aksi jual murah cadangan beras pemerintah (CBP) itu diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2018. Aksi tersebut sekaligus mencegah adanya penurunan mutu beras.

Sehingga, beras tersimpan lebih dari 4 bulan di gudang akan dilepas di bawah harga pembelian. Adapun harga pembelian beras oleh Bulog sebesar Rp8.300.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement