Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,9% di 2023

Dovana Hasiana , Jurnalis-Kamis, 08 Juni 2023 |20:49 WIB
Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,9% di 2023
Ekonomi RI: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mencapai 5% di 2023. Hal ini tertuang melalui laporan Global Economic Prospect (GEP) edisi Juni 2023.

Adapun Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,9% pada 2023. Pertumbuhan dengan angka tersebut diproyeksikan akan terus berlanjut hingga 2024. Baru ketika 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai 5%.

Proyeksi pertumbuhan pada level moderat tidak hanya diberikan kepada Indonesia, namun kepada hampir semua negara di Asia Timur dan Pasifik (East Asia and Pacific). Bank Dunia meramal, pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut, kecuali China, akan moderat di level 4,8% pada tahun 2023. Ini terjadi seiring dengan kebijakan pembukaan kembali China pasca pandemi Covid-19.

Namun, pemulihan ekonomi China dinilai tidak berdampak ke negara-negara sekitarnya, sehingga pertumbuhan hanya diproyeksikan pada level 4,8%.

“Dampak positif dari pemulihan China diperkirakan akan terbatas mengingat konsentrasinya pada aktivitas jasa domestik,” tulis Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) edisi Juni 2023, dikutip Kamis (8/6/2023).

Proyeksi Bank Dunia berbanding terbalik dengan proyeksi pertumbuhan hingga 5,7% di tahun 2024.

Bahkan, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memandang bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 di kisaran 5,3-5,7% adalah sebuah proyeksi yang cukup realistis. Dia pun menjelaskan, sejumlah faktor yang mendukung proyeksi itu, baik dari sisi global maupun domestik.

"Indonesia sebagai negara dengan sistem ekonomi terbuka, maka prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh dinamika dan prospek ekonomi global maupun faktor-faktor domestik," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-25 Masa Persidangan V tahun 2022-2023 di Jakarta.

Dia menyebut, prospek pertumbuhan dari global untuk tahun 2024 diperkirakan membaik dibandingkan tahun ini yang dianggap sebagai tahun yang paling lemah. Hal ini sejalan dengan tren moderasi harga-harga komoditas, volume perdagangan dunia yang diprediksi semakin membaik, serta produk-produk hilirisasi lanjutan yang terus diperkuat oleh Indonesia juga akan menopang daya saing produk ekspor Indonesia.

Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi dari sisi agregat demand juga diperkirakan mulai menguat pada tahun 2024.

"Hal ini sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat dengan inflasi yang terus terkendali dan meningkatnya penciptaan kesempatan kerja karena kegiatan yang makin normal, meningkat dan investasi," sambungnya.

Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 dan Pilkada serentak juga diperkirakan akan turut mendorong aktivitas perekonomian. Investasi diharapkan meningkat, khususnya terkait sektor-sektor yang berbasis hilirisasi, baik itu mineral, dan produk-produk pertanian. Pembangunan smelter terus meningkat, mendorong belanja modal korporasi pada sektor-sektor terkait.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement