“Serta sisa capex akan kami alokasikan untuk modal kerja,” imbuh David.
Sepanjang tahun ini, MDKA menargetkan pertumbuhan produksi di sepanjang tahun 2023. Perseroan membidik produksi sebesar 120.000 hingga 140.000 ons emas dari Tambang Emas Tujuh Bukit dengan AISC sebesar USD1.100 - USD1.300 per ons emas.
Lebih lanjut, untuk mewujudkan visinya sebagai pemimpin global dalam industri pertambangan dan logam Indonesia, per 31 Desember 2022, grup MDKA memiliki portofolio aset sumber daya mineral dengan cadangan sebesar 35,2 juta ons emas, 8,4 juta ton tembaga, 79 juta ons perak, 13,8 juta ton nikel, dan 1 juta ton kobalt.
Ke depan, grup MDKA akan terus berfokus untuk memperkuat fundamental bisnis melalui inovasi, optimalisasi peluang investasi, dan penguatan anak usaha yang terus memberikan kontribusi maksimal terhadap kinerja grup.
(Zuhirna Wulan Dilla)