JAKARTA - Perkembangan zaman menuntut para entrepreneur untuk terus beradaptasi. Salah satunya adalah go digital, dengan berjualan online.
Meski terdengar umum, namun jika tahu teknik berjualan online yang tepat maka akan mendatangkan keuntungan. Sebab, dengan jualan daring, segmen pasarnya luas tidak terbatas dengan ruang dan waktu.
Salah satu pengusaha sukses di bidang batik modern adalah Henny Christiningsih dengan brand Rolupat. Pengusaha wanita yang acap mendapat penghargaan tingkat nasional ini mampu membawa produk dari 10 ribu UMKM batik yang tersebar dari Jakarta hingga Madura, bisa go internasional.
Tidak main-main, omzetnya pun mampu menyentuh lebih dari angka Rp4 miliar. Angka tersebut didapat dari penjualan offline dan online. Meski saat ini pembeli mulai banyak melakukan transaksi tatap muka, namun online terus tumbuh singinifikan.
Henny mengungkapkan, berjualan online adalah salah satu garis rezeki yang mampu membawa para UMKM binaannya terus mengalir. Untuk itu Henny memberikan kiat agar jualan secara daring mampu mengundang pembeli.
"Kalau offline pembeli itu cenderung memegang bahan. Sementara kalau online tehniknya berbeda, ada caranya supaya pembeli meng-klik toko online kita," ujar Henny di Gedung Rolupat Batik dan Butik, yang berlokasi di Jalan Paus No 84B, Rawamangun, Jakarta Timur, saat ditemui Okezone, Kamis (8/6/2023).
Berikut ini teknik berjualan online agar laris dan segera di-checkout pembeli ala Henny Rolupat:
1. Sering Berinovasi
Menurut Henny, salah satu yang perlu dilakukan adalah terus melakukan inovasi design sehingga variasi pilihan bagi pembeli akan banyak.
"Jangan monoton, tapi terus berganti. Kalau kita klik toko online tapi isinya begini lagi-begini lagi artinya enggak ada pembaharuan," ujar wanita kelahiran Solo tersebut.
2. Tayangkan kreatifitas
Hal yang perlu ditampilkan pada halaman muka adalah menayangkan kreatifitas dan inovasi-inovasi produk.
"Terus tayangkan perubahan. Jadi sering-sering update halaman muka," ujar ibu dari tiga anak ini.
3. Buat Siaran Live di Media Sosial
Saat ini, lanjutnya media sosial menyediakan fasilitas siaran langsung atau live. Pemilik toko online bisa memanfaatkan siaran langsung baik di Instagram maupun TikTok secara atraktif.
"Di sini ada interaksi dengan pembeli. Jadi tawarkan secara live," ujarnya.
4. Mengikuti Tren
Saat memasarkan produk di toko online, pemilik toko online bisa menggunakan hal-hal yang sedang tren. Contohnya, lagu-lagu yang digemari anak muda atau sedang viral.
"Ya dipasang saja. Ini nanti pada join live," imbuh Henny.
Henny merupakan nasabah BRI penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR). Henny mengaku mendapat modal awal untuk melakukan pembinaan UMKM sebesar Rp3 miliar dengan jaminan pabrik konveksi miliknya. Kini, pinjaman KUR itu sudah lunas. Bahkan Henny kembali memanfaatkan fasilitas KUR dari BRI dengan nilai yang berlipat.
"Saya pilih BRI karena bunganya paling kecil. Saya sudah hitung itu, Bank BRI bunganya cuma 3%. Jadi memang pas buat dunia usaha," ujar ibu tiga anak ini.
Dari sekitar 150-an UMKM yang dibina, akhirnya mendapatkan 35 UMKM yang produktif. Setelah melalui proses kualitas kontrol yang konsisten, 35 UMKM binaan Rolupat mampu berproduksi dan digemari market, karena modelnya modern dan bervariatif.
Selain fokus pada kualitas produk, Henny pun juga menyokong pendanaan para UMKM. Sehingga mereka bisa memproduksi tanpa harus takut tidak ada modal dan kepastian terbeli. "Jadi sistemnya beli putus," imbuhnya.
Henny pun mengajak bagi UMKM yang memiliki kreatifitas tinggi dan mampu berinovasi untuk berkembang bersama-sama. "Kalau ada produk UMKM yang bagus, ayo silakan datang," ujarnya.
Pangsa pasar yang dimiliki Henny cukup luas. Tidak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Produk UMKM binaan Rolupat sudah memiliki buyer tetap di Korea, Jepang, Turki, Amerika dan Hong-Kong.
"Saya kan ikut berbagai pameran di luar negeri. Karena kualitas mereka datang lagi dan bahkan datang ke butik kita di sini (Jakarta) untuk melakukan pembelian lagi," tutupnya.
(Dani Jumadil Akhir)