"Yang sekarang go public jumlah sahamnya puluhan miliar lembar. Kalau kita lihat Gajah Tunggal jumlah sahamnya kan cuma 3,5 miliar lembar. Sedikit-sedikit" imbuhnya.
Pak Lo juga menambahkan bahwa perusahaan dengan jumlah saham yang sedikit jauh lebih bernilai dibanding dengan perusahaan dengan saham yang banyak.
"Jumlah sahamnya semakin sedikit, semakin bernilai itu perusahaannya. Kalau jumlah sahamnya banyak kan tidak bernilai" tutur Lo Kheng Hong.
Itulah alasan kenapa Lo Kheng Hong suka membeli saham jadul.
(RIN)
(Rani Hardjanti)