"Kami membayangkan proyek ini akan menjadi landmark baru di pusat CBD Shanghai yang akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman pengembangan properti dan manajemen aset kami yang kuat. Yang terpenting, proyek Jinling Road akan memperkuat jalur penjualan properti premium kami dalam jangka menengah, sementara portofolio properti investasi kami di kawasan bisnis dan wisata yang sudah mapan ini akan memberikan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Wakul CEO Kerry Properties, Dennis Au, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Forbes.
Pengembang properti Hong Kong telah meningkatkan taruhan mereka di Shanghai dalam beberapa tahun terakhir berkat rencana pembangunan kembali kota oleh pemerintah.
Sebelumnya pada tahun 2021, Kerry Properties mengatakan telah membayar sekitar USD836 juta untuk lokasi pengembangan serba guna di distrik bisnis Pudong Shanghai dalam sebuah perusahaan patungan dengan GIC Real Estate, anak perusahaan properti dari sovereign wealth fund GIC Singapura.
Sementara itu, Hongkong Land, unit real estat utama dari konglomerat yang berkantor pusat di Hong Kong, Jardine Matheson, telah menginvestasikan USD8,4 miliar sebagai bagian dari perusahaan patungan untuk mengubah West Bund di Shanghai menjadi pusat keuangan baru.
Dan Shui On Land, yang dikendalikan oleh miliarder Hong Kong Vincent Lo, baru-baru ini juga memperluas portofolio Shanghai dengan membeli sebidang tanah di distrik Yangpu dengan harga sekitar USD350 juta melalui usaha patungan.
Sekedar informasi, Kerry Properties adalah unit properti dari Kuok Group, perusahaan yang berbasis di Malaysia dan didirikan oleh orang terkaya di negara tersebut, Robert Kuok, yang memiliki bisnis di bidang logistik, perhotelan, dan energi.
Pada Desember tahun lalu, Portofolio Kerry Properties mencakup luas lantai kotor lebih dari 4,5 juta meter persegi di daratan Cina, Hong Kong dan luar negeri. Sementara itu, perusahaan ini dijalankan oleh putra bungsu Kuok, Kuok Khoon Hua, yang menjadi chairman pada bulan Mei tahun lalu.
(Taufik Fajar)