JAKARTA - Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mengekspor karbon sebagai hasil penurunan emisi, terutama terkait pencapaian target pengurangan emisi karbon sebesar 29% dengan usaha sendiri pada 2030.
Saat ini Indonesia masih mengekspor batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), dan komoditas lainnya, namun ke depan memiliki peluang yang luar biasa besar dalam hal ekspor karbon.
"Kita adalah negara dengan karbon yang sangat kaya. Kami mengapresiasi upaya pemerintah mendorong kebijakan melalui pembangunan rendah karbon yang membuka peluang bagi sektor swasta. Ini kesempatan yang sangat baik," kata Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady seperti dilansir Antara, Jakarta, Minggu (25/6/2023).
Dia mengatakan para pelaku industri akan bersama-sama pemerintah mengurangi emisi karbon untuk menangani perubahan iklim.
John menyebutkan salah satu kebijakan pemerintah yang menunjukkan keberpihakan pada pembangunan rendah karbon adalah memungut pajak karbon untuk bisnis sektor PLTU berbahan bakar batu bara mulai April 2022.