Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Libur Panjang Idul Adha, MARK Percepat Pembayaran Dividen Rp133 Miliar

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Senin, 26 Juni 2023 |15:00 WIB
Libur Panjang Idul Adha, MARK Percepat Pembayaran Dividen Rp133 Miliar
MARK bagikan dividen (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mempercepat jadwal pembayaran dividen pada tanggal 27 Juni 2023 sebesar Rp133 miliar. Perubahan tanggal pembayaran dividen terkait dengan adanya cuti bersama Idul Adha.

Alokasi pembayaran dividen nanti setara 55% dari laba tahun 2022 senilai Rp243 miliar. Dengan DPS Rp35 per lembar saham.

Kinerja perseroan tahun lalu terdorong akan permintaan sarung tangan dunia yang meningkat, memasuki tahun 2023 ini permintaan sarung tangan sudah memasuki masa normalisasi akan tetapi perseroan tetap optimis penjualan akan lebih tinggi dari penjualan sebelum masa pre-covid 2019 dan 2020 dengan margin laba bersih yang dipertahankan di atas 20%.

Sebagai gambaran realisasi kinerja selama paruh pertama 2023 permintaan cetakan sarung tangan sudah ada tren kenaikan sejak kuartal kuartal IV 2022. Ini dapat dilihat dari laporan kinerja perseroan pada kuartal I 2023 di mana penjualan naik hampir 50% dibandingkan kuartal sebelumnya, dari Rp87 miliar pada kuartal IV 2022 menjadi Rp130 miliar.

Demikian pula laba bersih perseroan naik sebesar 20% dari Rp25 miliar pada kuartal IV 2022 menjadi Rp30 miliar pada kuartal I 2023. Hal ini memperlihatkan bahwa industri sarung tangan secara bertahap menunjukkan rebound di 2023.

Di sisi lain, pertumbuhan kinerja perseroan ke depan juga terkait dengan kebijakan pemerintah tentang harga gas yang telah ditetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 91.K/MG.01/MEM/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri, di mana aturan tersebut mulai berlaku tanggal 19 Mei 2023, perseroan sudah menghitung perbedaan antara harga lama dengan penerapan harga baru tidak terlalu mempengaruhi margin net profit perseroan.

Kontribusi biaya gas memiliki porsi sebesar 7% dari total biaya produksi. Dengan kenaikan harga gas sebesar USD7, perseroan menghitung tambahan biaya produksi tidak akan terlalu signifikan dan mempengaruhi presentasi net profit margin perseroan.

“Subsidi harga gas dari pemerintah merupakan fasilitas yang patut di apresiasi untuk mendorong industri strategis dalam negeri, kami bersyukur MARK salah satu perusahaan yang mendapatkannya,” kata Direktur Utama MARK Ridwan Goh.

Jika dibandingkan dengan kompetitor dari negara lain harga gas yang diterima perseroan masih sangat kompetitif, sebagai contoh harga gas di China sudah mencapai 11 USD/MMBTU sedangkan di negara tetangga Malaysia harga gas mencapai 9-10 USD/MMBTU. Hal ini menjadi barrier entry untuk competitor menyaingi efisiensi produksi perseoran.

Memasuki semester dua 2023 terdapat perubahan porsi Penjualan ekspor MARK. Malaysia masih menjadi negara dengan dominasi tertinggi penjualan sarung tangan sebanyak 40% total penjualan di ikuti China dan Thailand sebesar 25% dan Vietnam 5%. Selain negara tersebut kami juga mencoba penetrasi ke negara-negara lain seperti India, Srilanka dan Afrika di mana pertumbuhan industri sarung tangannya cukup menjanjikan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement