Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Small Firm Diaries: Pertumbuhan dan Stabilitas Jadi Prioritas bagi Usaha Kecil di Indonesia

Imam Rachmawan , Jurnalis-Selasa, 27 Juni 2023 |17:56 WIB
Small Firm Diaries: Pertumbuhan dan Stabilitas Jadi Prioritas bagi Usaha Kecil di Indonesia
Mastercard Center for Inclusive Growth bersama Financial Access Initiative di New York University dan MicroSave Consulting Indonesia meluncurkan hasil studi Small Firm Diaries Indonesia. (Foto: dok. Mastercard)
A
A
A

Studi ini difokuskan pada tiga industri yaitu manufaktur ringan, pengolahan pertanian, dan jasa, yang semuanya berperan penting dalam pembangunan dan keberlanjutan ekonomi Indonesia.

 

Navin Jain, President Director, PT Mastercard Indonesia dalam acara peluncuran hasil studi Small Firm Diaries Indonesia. (Foto: dok. Mastercard)

Studi ini menemukan bahwa Sekitar tiga perempat (76 persen) dari usaha kecil di Indonesia melaporkan memiliki pinjaman dalam berbagai bentuk (termasuk pinjaman informal) selama studi, lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain yang diteliti.

Bank pemerintah menjadi sumber pinjaman yang paling umum (41 persen dari semua pinjaman yang tercatat), karena adanya program pinjaman subsidi pemerintah (Kredit Usaha Rakyat atau KUR).

Penelitian ini juga berfokus pada kesejahteraan pekerja dalam usaha kecil, dan menemukan bahwa usaha kecil tersebut tidak mampu memberikan pendapatan yang konsisten kepada para pekerja.

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bagaimana usaha kecil di Indonesia bekerja, terutama dalam aspek:

• Volatilitas: Usaha kecil di Indonesia, seperti di negara-negara lain yang diteliti, mengalami pendapatan yang tidak stabil: pendapatan dan pengeluaran berfluktuasi dari bulan ke bulan.

• Keinginan untuk bertumbuh dan stabilitas usaha: Ketika ditanya tentang visi terkait bisnis mereka, sebagian besar usaha kecil di Indonesia (33 persen) mengatakan bahwa mereka ingin bertumbuh dan mendapatkan stabilitas. Kelompok ini bercita-cita untuk tumbuh, tetapi tidak ingin mengambil risiko tambahan (mereka sudah menghadapi banyak risiko, misalnya dalam hal kemampuan mereka untuk menjual barang-barang (stocks) dan membayar serta mempertahankan karyawan mereka) yang diperlukan untuk pertumbuhan yang cepat. Mereka menginginkan pertumbuhan selangkah demi selangkah yang membantu mengurangi volatilitas dan risiko.

• Inklusi keuangan: Sekitar 65 persen pemilik usaha kecil di Indonesia memiliki rekening bank yang mereka gunakan untuk tujuan bisnis-sedikit lebih tinggi daripada di Kenya (60 persen) tetapi lebih kecil daripada di Nigeria (98 persen) atau Kolombia (79 persen). Namun demikian, penggunaan rekening tidak merata dengan hanya 26 persen usaha kecil di Indonesia yang melakukan transaksi melalui rekening bank.

• Layanan keuangan digital: Pemilik usaha kecil di Indonesia menggunakan teknologi, 80 persen menggunakan ponsel pintar atau komputer, atau keduanya untuk bisnis mereka, dan juga layanan keuangan digital, terutama kartu debit, mesin ATM, dan mobile banking. Namun, pemilik usaha kecil jarang sekali menggunakan mobile wallet untuk keperluan bisnis.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement