BEKASI - Dalam membangun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus siap menerima dua hal, yakni bangkrut dan sukses. Kedua hal itu sudah dirasakan pria asal Tasikmalaya Ari Abdul.
Oleh dikarenakan, dia pernah mengalami kebangkrutan saat usaha bakso karena pandemi covid-19. Namun, kondisi itu tidak menggetarkan mentalnya untuk kembali membangun usaha.
Pada 2019, dia memulai membangun kembali usaha, tetapi kali ini memilih seblak. Oleh dikarenakan, usaha itu makin popular dan disukai masyarakat berbagai kalangan.
"Saat itu seblak memang sedang naik daun. Saya belajar untuk menemukan racikan yang pas dan lalu memutuskan memulai usaha seblak," ucap Ari Abdul belum lama ini.
Bermodalkan tabungan Rp 8 juta, Ari Abdul berdagang seblak kaki lima di Mustika Jaya, Bekasi Jawa Barat. Usahanya itu dia berikan nama Seblak Tasik 3 Putra.
Awal usahanya, dia pun sangat senang mendapatkan sambutan hangat dari para pembeli. Sebab, mereka terang-terangan menyatakan cocok dengan bumbu seblak usahanya.
Hal itu membuatnya semakin bersemangat menjalani usaha itu. Keuntungan yang diperolehnya disisihkan untuk membuka cabang karena melihat potensi usaha seblak.

Selama 1 tahun berjalan, Ari Abdul bisa menabung Rp10 juta. Namun, uang itu tidak cukup untuk modal menambah cabang.
Dia pun memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI karena memang diperuntukan untuk pelaku UMKM. Dia memutuskan mengambil permodalan itu karena bunganya terjangkau, yakni enam persen.
"Pinjam KUR untuk buka cabang pertama. Alhamdulillah, saat ini sudah punya 7 cabang tersebar di Bekasi," katanya.