JAKARTA – Stasiun Jakarta Kota merupakan salah satu stasiun yang terdaftar dalam cagar budaya. Pasalnya stasiun yang dibangun pada 1913 ini memiliki banyak nilai sejarah.
Adapun dulu nama stasiun Jakarta Kota ini dikenal sebagai stasiun Beos. Selain itu, ada beberapa fakta menarik lainnya tentang stasiun Jakarta Kota ini. Kira-kira apa saja? Berikut Okezone rangkum melalui Instagram Resmi @ditjenperkeretaapian, Jumat (30/6/2023).
1. Jadi stasiun terbesar di Indonesia
Stasiun Jakarta kota memiliki luas mencapai 325 hektar. Sedangkan posisinya berada 4 meter di atas permukaan laut atau 4mdpl. Stasiun ini memiliki jalur kereta api sebanyak 12 buah.

2. Stasiun tipe terminus
Stasiun Jakarta Kota memiliki tipe terminus. Dalam artian tipe terminus ini adalah stasiun akhir dan tidak memiliki kelanjutan jalur rel kereta api.
3. Diresmikan dengan penanaman kepala kerbau
Stasiun Jakarta Kota diresmikan dengan acara besar-besaran 8 oktober 1929. Kala itu, pegawai stasiun menanam dua kepala kerbau di sekitar stasiun dengan tujuan untuk melindungi stasiun Jakarta kota dari bencana.
4. Gabungan dari dua stasiun
Dahulu terdapat dua stasiun di kota lama Batavia yaitu Batavia NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatcappij) dan Stasiun Batavia BOSM (Batavia Ooster Spoorweg Maatcappij). Kedua stasiun tersebut berjarak 200 meter namun tidak saling terhubung.
Seiring waktu banyak penumpang yang kesusahan ketika ingin berpindah rute. Selain itu hal ini juga membahayakan bagi perjalanan kereta api pada persimpangan jalur. Akhirnya pada tahun 1898, SS (Staatssporwegen) membeli seluruh jaringan stasiun Batavia BOSM dan tahun 1913 memneli jaringan kereta apistasiun Batavia NISM.
5. Gaya bangunan mengusung ilosofi Yunani Kuno
Stasiun ini dahulunya merupakan karya besar dari arsitek belanda kelahiran Tulung Agung, yakni Frans Johan Louwrens Ghijsels. Bangunan stasiun dibangun dengan mengusung gaya filosofi yunani kuno yang memiliki arti kesederhanaan adalah menuju keindahan.
Bangunan ini juga dibalut dengan ornament art deco atau dengan ciri khas dinding berwarna putih, atap tinggi dan dihiasi dengan kaca-kaca patri.
(Taufik Fajar)