Arifin Tafsir mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia menargetkan investasi sebesar USD21,28 miliar melalui peningkatan nilai tambah mineral, mengingat jumlah cadangan dan produksi beberapa komoditas mineral Indonesia yang masuk ke 10 besar dunia.
Dengan banyaknya harta karun nikel yang ada di Indonesia, IMF dan WTO jadi ikut campur dalam hal ini. Sebab, Indonesia memiliki peran penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia.
Hal itu dilihat dari bagaimana Uni Eropa menggugat WTO hingga IMF membujuk agar mempertimbangkan penghapusan larangan ekspor bijih nikel.
(Feby Novalius)