Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

90 Calon Emiten Siap Melantai di Bursa Semester II-2023

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Rabu, 05 Juli 2023 |12:53 WIB
90 Calon Emiten Siap Melantai di Bursa Semester II-2023
IPO Bei (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Tren perusahaan untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih tumbuh positif pada paruh kedua tahun 2023,. Hal ini melanjutkan tren pertumbuhan di semester pertama kemarin.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pencatatan saham hingga Juni mencapai 43 emiten baru. Nantinya, aksi penawaran umum saham, baik rights issue maupun IPO diperkirakan makin semarak pada semester II/2023.

“Penghimpunan dana di bursa hingga Juni Rp 154,13 triliun dan itu terdiri dari emiten baru sebanyak 43 emiten. Adapun, di pipeline masih terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp6,9 triliun dengan rencana IPO sebanyak 65 perusahaan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi dikutip Harian Neraca, Rabu (5/7/2023).

Di tengah perkembangan pasar modal yang bergerak mixed, pasar saham menguat 0,43% pada kuartal II/2023 atau Maret-Juni 2023, ke level 6.661. Meski nonresident atau investor asing mencatatkan arus dana keluar (outflow) Rp4,4 triliun sepanjang Maret hingga Juni 2023.

"Penguatan IHSG terbesar dicatatkan oleh sektor transportasi dan logistis, dan keuangan. Secara year-to-date [ytd], indeks melemah 2,76 persen, dengan nonresident membukukan net buy sebesar Rp16,21 triliun," paparnya.

Di pasar obligasi, indeks Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 0,96% pada periode Maret sampai Juni 2023 dan 6,48% ytd ke 367,12. Adapun, untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor nonresident sebesar Rp22,85 miliar pada Maret sampai Juni 2023, namun secara ytd ada outflow mencapai Rp637,9 miliar. Di pasar SBN, Inarno menyebutkan, masih menunjukkan tren positif dengan membukukan dana masuk investor asing.

Per 27 Juni 2023, investor asing mencatatkan dana masuk yang signifikan sebesar Rp17 triliun per Maret-Juni 2023. Sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata 1,32 bps di seluruh tenor pada Maret-Juni 2023.

"Secara ytd yield SBN turun rata-rata 7,55 bps di seluruh tenor dengan nonresident mencatatkan net buy Rp84,7 triliun ytd," jelasnya.

Sementara itu, segmen reksa dana juga mencatakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per 26 Juni 2023 sebesar Rp511 triliun atau naik 1,26 persen sepanjang Maret-Juni 2023. Investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp3,4 triliun pada Maret-Juni 2023.

"Secara ytd NAB naik sebesar 1,23 persen dan tercatat net subscription sebesar 0,75 triliun," imbuh Inarno.

Selanjutnya, untuk penggalangan dana Securities Crowd Funding atau SCF, yang merupakan alternatif pendanaan UMKM hingga 27 Juni 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang mengantongi izin dari OJK, dengan 419 penerbit, 156 ribu pemodal, dan total dana yang dihimpun sampai 27 Juni sebesar Rp896 miliar.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement