JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut, posisi utang perusahaan negara hanya 34%, sementara modal 66%. Dengan presentasi tersebut, maka konsolidasi keuangan BUMN tahun buku 2022 terbilang sehat dan aman.
Diketahui, utang BUMN pada 2022 mencapai Rp1.600 triliun. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya yakni Rp1.580 triliun.
BACA JUGA:
Meski perseroan negara membukukan utang bernilai jumbo, BUMN juga mencatat kenaikan modal hingga di angka Rp3.200 triliun.
"Total utang BUMN itu Rp1.600 triliun, modalnya Rp3.200 triliun. Jadi kalau kita usaha biasanya utangnya 70%, modalnya 30%, ini kebalik, utang cuma 34% utang, modalnya yang 66%," ujar Erick saat ditemui wartawan di Bali, ditulis Jumat (7/7/2023).
BACA JUGA:
Menurutnya, masyarakat tidak harus terbelenggu dengan utang BUMN saja. Namun harus juga melirik modal atau ekuitas yang dibukukan perusahaan.
"Kadang-kadang kita selalu terbelenggu dengan utang-utang," ucapnya.