Masyarakat Marak Pakai Paylater, Ada Risikonya?
JAKARTA - Layanan keuangan paylater mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat saat ini.
Namun, masyarakat diminta tetap harus mengetahui baik buruknya penggunaan paylater.
BACA JUGA:
Director Indodana, Jerry Anson mengatakan kalau paylater tidak hanya membantu konsumen untuk bertransaksi atau berbelanja, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan.
Menurut dia, dengan mengajarkan konsumen untuk bijak bertransaksi, maka secara tidak langsung juga meningkat peforma dari sisi tingkat wanprestasi atau TWP90.
BACA JUGA:
"Kalau konsumen itu bijak bertransaksi, bijak dalam berbelanja, itu akan bagus untuk kita juga atau dalam bentuk TWP90nya sehat, dari sisi risiko terjaga, kita juga nggak asal approve, kita melakukan approval secara bijak," ujar Jerry dikutip Rabu (12/7/2023).
Jerry melanjutkan, pihaknya juga memiliki tim khusus untuk mengatasi risiko-risiko yang tumbuh.
"Bekerja sama dengan merchant yang ternama otomatis mendatangkan konsumen dengan kualitas yang lebih baik, internal kita juga kita harus comply dengan regulasi, kita juga harus melakukan due diligence lah supaya proses analisa kredit kita terjaga," imbuhnya.
Sebagai informasi, Jerry menambahkan kalau pihaknya juga membantu masyakarat soal sistem transaksi dalam pameran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023. Adapun dalam gelaran acara itu, Indodana menempatkan beberapa agennya di merchant-merchant.
Dia berharap kegiatan ini bisa ikut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia lewat kemudahan akses pembayaran melalui layanan kredit digital.
Salah satu merchant, Relations & Marketing Manager Pacific, Adi Supriyatna mengatakan dengan adanya paylater dari Indodana di JFK 2023 secara tidak langsung meningkatkan penjualan. Karena dengan limitnya besar, konsumen jadi tidak ragu untuk memakainya.
(Zuhirna Wulan Dilla)
