"Beberapa pekerjaan investasi tertunda pengembangan, di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) karena di awal tahun ini ada accident kemudian dilakukan safety stand-down. Maka itu semua rig atau alat pengeboran tidak hanya di PHR di seluruh Pertamina grup diinspeksi ternyata sebagian tidak digunakan lagi harus dilakukan perbaikan,” tutur Nanang.
Dia menambahkan hingga semester I ini akan berlanjut di semester II sektor hulu migas mengalami kekurangan rig serta kekurangan pekerja untuk bisa menyelesaikan berbagai proyek yang berkontribusi langsung terhadap produksi.
“Jadi pada posisi sekarang kekurangan rig, kita berusaha terus penuhi tambahan rig tapi harus sesuai dengan inspeksi atau persyaratan safety,” tutupnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)