JAKARTA - Empat anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III akan digabung ke dalam Sub Holding Palm Co. Ke empat anak usaha ini menerapkan Good Corporate Governance dalam dua tahun terakhir.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, penilaian dari lembaga independen maupun mandiri itu bukan hanya sekedar angka semata.
Namun, lebih jauh menjadi bukti bahwa empat anak perusahaan calon PalmCo telah dan terus meningkatkan tata kelola serta melanjutkan transformasi secara berkesinambungan sehingga tujuan utama dibentuknya PalmCo untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dapat segera terwujud.
"Saya selalu menekankan kepada seluruh teman-teman bahwa kita tidak hanya mengejar skor, tetapi lebih pada bagaimana GCG benar-benar menjadi pondasi dalam melakukan seluruh kegiatan dan aksi korporasi perusahaan. Sehingga skor yang sangat baik ini mencerminkan kondisi GCG yang ada di PTPN yang akan menjadi pembentuk PalmCo," kata dia, Rabu (19/7/2023).
Keempat anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) calon pembentuk PalmCo yang meraih predikat sangat baik itu adalah PTPN IV dengan wilayah operasional di Provinsi Sumatera Utara, PTPN V di Provinsi Riau, PTPN VI di Jambi dan Sumatera Barat, dan PTPN XIII Kalimantan Barat.
Setiap tahun, PTPN pembentuk PalmCo melaksanakan asesmen sesuai surat keputusan Menteri BUMN Nomer 16 tahun 2012. Dalam pelaksanaannya, asesmen dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan berkelang satu tahun setelahnya, pengukuran dilaksanakan mandiri dengan quality assurance laporan tetap dari BPKP.
Ghani memaparkan bahwa peningkatakan nilai GCG tersebut sejalan dengan program transformasi PTPN Grup yang berjalan dalam tiga tahun terakhir. Transformasi tersebut, kata dia, yang turut mengantarkan perusahaan di bawah bendera Perkebunan Nusantara mendongkrak kinerja, meningkatkan fungsi pengawasan serta memperkuat penerapan tata kelola perusahaan, hingga akhirnya membawa perubahan signifikan.
"Penerapan dan penilaian GCG ini bagi kami tidak hanya pemenuhan ketentuan, tetapi implementasinya merupakan wujud tata nilai AKHLAK dan landasan dalam bertransformasi, yang dampaknya berdampak pada peningkatan fungsi pengawasan yang membawa perubahan pada operational excellence, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengadaan dengan sistem e-procurement yang baik, serta inovasi dan digitalisasi yang membawa value penting bagi perusahaan," urai Ghani.
Peningkatan skor GCG empat unit bisnis PTPN berbanding lurus pula dari peningkatan kinerja perusahaan. PTPN IV sepanjang 2022 berhasil mencatatkan laba bersih PTPN IV sebesar Rp2,17 triliun atau naik 2,8% dari Rp2,11 triliun pada 2021. Kenaikan laba bersih berturut-turut juga terlihat di PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII.
PTPN V membukukan kinerja keuangan yang meningkat 16,92% dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,52 triliun. Selanjutnya, PTPN VI selama tiga tahun terakhir, Rp70 miliar di 2020, naik Rp282 miliar pada 2021 dan kemudian, pada 2022, melonjak lagi 422,94% yoy menjadi Rp401,27 miliar.
Di PTPN XIII, pada 2021 membukukan peningkatan laba bersih 111,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp88,28 miliar. Keuntungan ini diperoleh dari kenaikan pendapatan sebesar 71,70% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp2,13 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)