Lebih lanjut dalam analisis James, BRI kini berada dalam posisi yang tepat untuk mengoptimalkan bauran kredit mikro dan UMi untuk mencapai ROE yang ditargetkan.
Terlebih setelah berdirinya Holding UMi pada akhir 2021 lalu atas inisiasi Kementerian BUMN, di mana BRI menjadi induk holding yang beranggotakan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.

Ilustrasi kinerja positif BRI. (Foto: dok BRI)
Selain itu, kinerja fundamental kredit mikro dan UMi yang menjadi sentimen positif terhadap harga saham BBRI. Di samping itu, peningkatan harga saham BBRI terkatrol pula oleh upaya perseroan dalam merevitalisasi pertumbuhan pinjaman produk Kupedes.
James menambahkan, hal ini telah meningkatkan proporsi kredit mikro dengan imbal hasil tinggi dalam portofolio kredit BBRI dari 34,1 persen pada 2019 menjadi 47,7 persen pada kuartal I/2023.
“Kami memperkirakan pertumbuhan total kredit perseroan mencapai dua digit tahun ini dan pada 2024. Di mana pertumbuhan dipimpin oleh penaikan kredit mikro yang kami perkirakan mencapai 14 persen dan 12,4 persen pada 2023 dan 2024,” tuturnya.
(Agustina Wulandari )