Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stok Menipis, Harga Minyak Dunia Makin Mahal

Kharisma Rizkika Rahmawati , Jurnalis-Sabtu, 29 Juli 2023 |07:48 WIB
Stok Menipis, Harga Minyak Dunia Makin Mahal
Harga minyak dunia naik (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak dunia naik pada perdagangan kemarin. Harga minyak mentah naik karena semakin tipisnya pasokan.

Melansir Antara, Sabtu (29/7/2023), harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman September naik menjadi USD84,99 per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 49 sen menjadi USD80,58 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kedua harga acuan turun sebanyak satu dolar AS sesaat di awal sesi, karena investor mengambil untung setelah WTI naik di atas USD80 per barel, kata analis Price Futures Group Phil Flynn.

Selera risiko di pasar keuangan yang lebih luas telah dipicu oleh ekspektasi yang meningkat bahwa bank-bank sentral, seperti Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa mendekati akhir kampanye pengetatan kebijakan, meningkatkan prospek pertumbuhan global dan permintaan energi.

Didukung oleh pemotongan pasokan dari aliansi OPEC+ yang diumumkan awal bulan ini, kedua harga acuan minyak naik hampir 5,0% untuk minggu ini - kenaikan kelima minggu berturut-turut. Harga acuan berada di jalur untuk naik lebih dari 13% bulan ini.

Ekspektasi permintaan bullish didorong pada Kamis (27/7), setelah produk domestik bruto kuartal kedua AS tumbuh pada 2,4%, mengalahkan perkiraan, mendukung pandangan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa ekonomi dapat mencapai apa yang disebut "soft landing."

Dalam sebuah wawancara pada Jumat (28/7), Kepala Exxon Mobil Darren Woods memperkirakan rekor permintaan minyak tahun ini dan tahun depan.

Pada sisi pasokan, rig minyak AS turun satu menjadi 529 minggu ini, terendah sejak Maret 2022, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat (28/7). Data tersebut merupakan indikasi pasokan di masa depan.

Bukti pengetatan meningkat, mengingat persediaan AS yang menurun dan pemotongan sukarela Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari, kata analis Commerzbank, menyoroti bulan ini dapat melihat produksi minyak OPEC jatuh ke level terendah sejak musim gugur 2021.

Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela untuk satu bulan lagi termasuk September, kata lima analis, untuk memberikan dukungan tambahan bagi pasar minyak.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement