JAKARTA - Presiden AS Joe Biden diprediksi akan mengeluarkan perintah eksekutif yang telah lama dinanti untuk menyaring investasi dalam bidang teknologi sensitif ke China pada awal minggu depan. Demikian kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Dikutip VOA Indonesia, Minggu (6/8/2023) Seorang juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar.
Tujuan perintah tersebut adalah untuk mencegah modal dan keahlian AS mempercepat pengembangan teknologi yang akan mendukung modernisasi militer China dan mengancam keamanan nasional AS.
Perintah tersebut diperkirakan akan menyasar perusahaan ekuitas swasta AS, modal ventura, dan investasi kemitraan dalam bidang semikonduktor, komputasi kuantum, dan kecerdasan buatan di China. Sebagian besar investor yang tercakup dalam perintah itu diwajibkan memberikan informasi kepada pemerintah. Beberapa transaksi akan dilarang, kata para sumber itu.
“Kebijakan itu mengisi celah dalam rezim kita saat ini,” kata Cordell Hull, mantan pejabat Departemen Perdagangan AS. "Kami memiliki larangan untuk mengekspor teknologi. Kami memiliki batasan pada investasi yang masuk. Ini akan membantu menutup kesenjangan pendanaan dan pengetahuan serta memberi pemerintah visibilitas ke dalam aliran modal ini," tambahnya.