Lebih lanjut Airlangga menuturkan, pada kuartal II 2023 ini pemerintah juga akan kembali melihat kontribusi dari sektor pertambangan, sumber daya alam dan kelapa sawit yang masih menjadi andalan ekspor Indonesia meskipun semuanya tergantung pada harga komoditas yag saat ini normal.
Oleh sebab itu, lanjut Airlangga, ketika harga komoditas normal maka pemerintah akan meningkatkannya dengan cara mengejar volume dan melihat produk-produk yang juga menjadi andalan di sektor manufaktur.
"Apakah itu produk kimia, produk besi dan baja. Nah ini sekarang produk besi dan baja pun sudah bisa mendongkrak ekspor Indonesia. Nah kita berharap ekspor daripada turunan besi dan baja ini akan terus meningkat demikian pula nikel koper itu juga akan terus meningkat," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)