JAKARTA - Kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek yang dibuat dengan tujuan meminimalisir kemacetan pada akhir pekan di kota Jakarta dan Bandung. Progres pembangunan KA cepat sendiri sudah mencapai 95,57% pada akhir Juli 2023.
Sebelumnya kereta cepat Jakarta-Bandung dijadwalkan akan melakukan uji coba pada 18 Agustus 2023. Namun jadwal operasional diundur dari waktu yang telah ditetapkan.
Berikut fakta terbaru kereta cepat Jakarta-Bandung hingga tarifnya yang tidak jauh berbeda dengan KA Argo Parahyangan.
1. Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan Stasiun Halim dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat yang ingin naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sebab saat ini akses menuju Stasiun Halim sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, sebagai stasiun utama, Stasiun Halim akan terhubung dengan Jalan Raya melalui akses dari Jl DI Panjaitan, Exit Tol km 1+850 Tol Jakarta - Cikampek, LRT Jabodebek hingga nantinya BRT Transjakarta, BRT JR Connexion, Shuttle dari bandara halim, Microtrans, dan taksi konvesional maupun online. Integrasi antarmoda ini diperlukan untuk memudahkan masyarakat dengan akses yang mudah serta moda transportasi yang beragam dan diharapkan masyarakat tidak kesulitan untuk menuju stasiun KA Cepat Halim.
2. Pelaksanaan Uji Coba Molor
PT Kereta Cepat Indonesia China mengumumkan uji coba gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk masyarakat yang awalnya direncanakan pada 18 Agustus 2023 molor menjadi September 2023. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan bahwa molornya pelaksanaan uji coba sebab KCJB perlu memastikan berbagai aspek khususnya keselamatan, keamanan dari sisi prasarana maupun sarana.
3. Menolak Konsorsium Operasi Komersial
Dalam sebuah dokumen laporan progress update tanggal 14 Mei 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan tiga konsultan menolak rencana konsorsium untuk memulai operasi komersial penuh proyek senilai USD7,3 miliar pada Agustus. Penolakan tersebut lantaran peserta konsorsium China menginginkan sertifikat kelayakan operasi penuh untuk jalur tersebut, meski stasiun tidak lengkap atau belum rampung semua pengerjaannya.
4. Respon Kemenhub
Kemenhub dan konsultan menyarankan operasi penuh KCJB dimulai pada Januari 2024 dan tidak jadi beroperasi Agustus 2023. Sebab terdapat resiko jika operasi komersil dilakukan pada Agustus yang menyebabkan tertundanya dalam menyelesaikan semua kontruksi pada 31 Desember.
5. Melonjaknya Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Melonjaknya tingkat suku bungan pinjaman membuat biaya proyek mengalami pembengkakan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hal itu akan segera selesai.
Saat ini suku bunga pinjaman KCJB masih di angka 3,4%. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia masih melakukan negosiasi untuk dapat menurunkan tingkat suku bunga ke posisi angka 2%. Luhut mengatakan bahwa kendala yang dihadapi untuk menurunkan bunga pinjaman lantaran saat ini suku bunga dunia sedang naik.
6. Harga Tiket Mirip dengan KA Argo Parahyangan
Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung untuk operasi awal akan ditawarkan Rp250 ribu. Dengan harga Rp250 ribu, artinya tarif kereta cepat hampir sama dengan kereta Argo Parahyangan yang dioperasikan PT KAI yang menurutnya saat ini harga tiketnya Rp200.000-Rp250.000.
7. Hemat Waktu
Direktur Utama (Dirut) KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengklaim bahwa pengguna transportasi itu bisa menghemat waktu berjam-jam, di mana hanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan Jakarta-Bandung (Padalarang). Dwiyana menambahkan akan ada perubahan gaya kehidupan masyarakat di dua kota yakni Bandung dan Jakarta di mana dulu antarkota, akan berubah seperti tanpa jarak.
(Taufik Fajar)