"Contoh di Blue Bird sendiri ada. Dulu taksi hanya taksi Blue Bird. Tahun 91 kita luncurkan produk baru namanya Silver Bird, di dunia kan gak ada eksekutif taksi untuk menjadi benchmark. Kenapa bisa ada dan bisa bertahan sampai sekarang itulah sebenernya ada identifikasi terhadap kebutuhan akan sesuatu, dicoba, ditrigger, dan jadi marketnya," jelasnya.
BACA JUGA:
Dia meminta agar para pengusaha baru mengenal dengan baik produk yang ingin dipasarkan. Dan jangan putus asa jika mendapati kegagalan.
"Harus banyak mencoba dan menjalani lebih banyak. Ada challengenya, itu kan tanggung jawab akhirnya ya. Bagaimana kita melanjutkan, meneruskan, mengembangkan," tandasnya.
(Taufik Fajar)