Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kerugian Investasi Bodong Tembus Rp139 Triliun, OJK: Bisa Bangun 12.600 Sekolah Baru

Azahra Kaulika Irawansyah , Jurnalis-Selasa, 29 Agustus 2023 |19:17 WIB
Kerugian Investasi Bodong Tembus Rp139 Triliun, OJK: Bisa Bangun 12.600 Sekolah Baru
OJK kerugian investasi bodong Rp139 triliun. (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kerugian akibat penipuan berkedok investasi/investasi ilegal yang sebesar Rp139 triliun sepanjang tahun 2017-2023 setara dengan membangun 12.600 sekolah baru, hingga 504 rumah sakit baru.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam acara LIKE IT (Literasi Keuangan Indonesia Terdepan) #2 "UMKM Maju Investasi Tumbuh” yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.

 BACA JUGA:

“Coba bayangkan, sangat sayang sekali bahwasanya Rp139 triliun kerugian akibat investasi ilegal ekuivalen dengan membangun 12.600 sekolah baru, (atau) 504 rumah sakit baru, (atau) membangun jalan tol dari Medan (Sumatera Utara) sampai Palembang (Sumatera Selatan) 1.260 kilometer (km), atau membangun rel kereta api baru dari Balikpapan (Kalimantan Timur) sampai ke Pontianak (Kalimantan Barat, dan juga Makassar (Sulawesi Selatan) ke Manado (Sulawesi Utara) sejauh 3.200 km,” ujarnya dilansir Antara, Selasa (29/8/2023).

Karena itu, dia menekankan agar masyarakat mewaspadai investasi ilegal.

 BACA JUGA:

OJK disebut selalu menjalin sinergi, kolaborasi, dan kerja sama dengan pemerintah, pelaku industri, organisasi kemasyarakatan, asosiasi, dan para pemangku kepentingan lainnya guna memberikan edukasi kepada masyarakat.

Beberapa upaya perlindungan yang diberikan OJK kepada investor ialah memberikan edukasi masyarakat agar terhindar dari investasi ilegal, lalu mendorong Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pengembangan notasi khusus dan papan pemantauan khusus.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement