Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Turunkan Pengangguran di Tengah Ancaman Robot Gantikan Pekerja, Caranya?

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 30 Agustus 2023 |13:11 WIB
Turunkan Pengangguran di Tengah Ancaman Robot Gantikan Pekerja, Caranya?
Turunkan Pengangguran di Tengah Ancaman Robot Gantikan Pekerja, Caranya? (Foto: Avirista/MPI)
A
A
A

MALANG - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah berkomitmen pemerintah pusat terus berupaya mengurangi angka pengangguran terbuka di tahun 2023. Sejumlah langkah pun disusun melalui program sinergi antar kementerian lembaga hingga pemerintah daerah.

"Pengangguran terus kita turunkan dengan berbagai cara, menyiapkan mereka masuk ke dalam pasar kerja," ucap Menaker Ida Fauziah saat membuka Festival Bentoel Bangun Negeri di Malang, pada Selasa petang (29/8/2023).

Menurut Ida, penyiapan usia produktif untuk masuk ke pasar kerja dinilai penting. Sebagai wadah menuju ke sana, maka diperlukan peningkatan kualitas skill dan pengetahuan masing-masing individu di usia produktif agar terserap ke dunia kerja.

"Dengan peningkatan kompetensi yang dipersiapkan, kita juga sudah mendorong perluasan kesempatan kerja. Tidak semua orang bisa masuk di pasar kerja. Apalagi industri 4.0 ini banyak sekali jenis-jenis pekerjaan yang hilang, akan banyak jenis-jenis pekerjaan baru yang muncul," katanya.

Apalagi di era industri 4.0 persaingan ketenagakerjaan kian ketat, dengan adanya beberapa alat yang dapat menggantikan pekerjaan manusia.

"Jenis-jenis pekerjaan baru yang muncul ini kita butuh siapkan mereka, agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Di saat kita belum bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dengan up skilling, atau reskilling," imbuhnya.

Guna memfasilitasi kebutuhan kesempatan kerja, kementeriannya disebut Ida berkomitmen agar ada perluasan kesempatan kerja. Hal ini penting usai calon tenaga kerja yang telah memiliki skill, kemampuan, dan pengalaman ini bisa terserap di kebutuhan pasar kerja.

"Kementerian ketenagakerjaan sendiri di samping memastikan bahwa calon angkatan kerja kita bisa masuk ke pasar kerja, dengan peningkatan kompetensi yang dipersiapkan, kita juga sudah mendorong perluasan kesempatan kerja," tuturnya.

Pilihan kedua adalah menjadikan usia produktif yang tidak terserap ke pasar kerja untuk menjadi wirausahawan baru. Namun untuk menuju hal itu tentu juga dibutuhkan keterampilan dan dukungan seluruh pihak, baik pemerintah maupun swasta.

"Kita siapkan mereka (yang tidak terserap pasar kerja) menjadi wirausahawan baru, wirausahawan baru inilah yang kontribusinya luar biasa. Kalau semua perusahaan memiliki komitmen (dukungan dan pembinaan UMKM) seperti ini, saya kira kita bisa segera angkat mereka dari ultra mikro, mikro, naik ke padat kecil, Insya Allah makin dahsyat," jelasnya.

Ida menambahkan, dari penciptaan wirausahawan baru nanti akan memunculkan kesempatan lapangan pekerjaan baru bagi calon tenaga kerja. Hal ini yang membuat angka pengangguran terbuka di Indonesia bisa terserap. Terlebih berdasarkan data ada 97% tenaga kerja yang terserap dari sektor UMKM.

"Kalau pelaku usahanya satu orang sudah bisa menghidupi dirinya dan keluarganya, apalagi kalau kemudian meningkat bisa merekrut tenaga kerja baru, maka semakin banyak menyerap tenaga kerja. Kami juga hadir melakukan upaya-upaya perluasan kesempatan kerja, Kemenaker setiap tahunnya melahirkan 120-an ribu pelaku usaha baru," ungkapnya.

Sebagai informasi, angka pengangguran terbuka di Indonesia perlahan-lahan mulai menurun pasca pandemi Covid-19. Di masa Covid-19 misalnya ada setidaknya 6,2% angka pengangguran terbuka. Namun angka itu turun di 5,8% di tahun 2022 atau mencapai 8,42 juta pengangguran yang tersebar di Indonesia.

Angka itu diklaim pemerintah terus turun hingga 5,4% di tahun 2023 ini. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri serapan tenaga kerja sendiri meningkat hingga 3 juta tenaga kerja, yang bisa menurunkan pengangguran hingga 450 ribu orang dalam kurun waktu 2022 - 2023.

Sejauh ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2023 jumlah pengangguran sebanyak 7,99 juta orang, merosot 410 ribu orang dari Februari 2022 sejumlah 8,40 juta orang.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement