Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Pertalite Dibatasi Pembelian hingga Diganti Jadi Pertamax Green 92

Kharisma Rizkika Rahmawati , Jurnalis-Sabtu, 02 September 2023 |08:28 WIB
5 Fakta Pertalite Dibatasi Pembelian hingga Diganti Jadi Pertamax Green 92
Pertalite bakal dihapus 2024. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - BBM jenis Pertalite bakal dihapus tahun depan atau 2024. Hal ini karena PT Pertamina (Persero) akan merilis BBM Pertamax Green 92 yang merupakan percampuran antara Pertalite dengan etanol sebanyak 7% sehingga RON semula 90 naik ke 92.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pun meminta dukungan peluncuran BBM terbaru tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

 BACA JUGA:

"Tahun depan hanya akan ada 3 produk Pertamax, yang pertama Pertamax Green 92 dengan campuran RON 90 dengan 7% etanol yang kita sebut E7. Kedua, Pertamax Green 95 yaitu percampuran Pertamax dengan 8 persen etanol, dan ketiga Pertamax Turbo," kata Nicke, Kamis, 31 Agustus 2023.

Berikut dirangkum Okezone, Sabtu (2/9/2023), Pertalite dibatasi pembelian hingga bakal dihapus:

1. Kata Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahwa dirinya belum mengetahui informasi terkait adanya rencana PT Pertamina (Persero) yang akan mengubah BBM Subsidi RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamad Green 92.

 BACA JUGA:

"Belum tahu, belum dapat infomasinya," kata Jokowi.

2. Kajian dari Pertamina

Adapun saat ini Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92.

Hal tersebut dilakukan dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7% sehingga menjadi Pertamax Green 92.

Namun, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” sambung Nicke.

3. Stafsus BUMN Buka Suara

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya tetap mengikuti kebijakan tersebut, bila hal itu resmi menjadi aturan pemerintah.

Dia mengatakan kebijakan pembatasan atau pelonggaran konsumsi Pertalite menjadi wewenang Kementerian ESDM.

Sedangkan Kementerian BUMN melalui Pertamina hanya sebagai pelaksana atas kebijakan yang dirumuskan.

"Itu pun kan teknisnya kami (pelaksana). Kalau soal kebijakannya tetap di Kementerian ESDM," ungkap Arya

 BACA JUGA:

4. Untuk Tekan Polusi Udara

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas udara yang saat ini buruk.

Namun Arifin belum bisa menegaskan soal adanya pembatasan Pertalite dan mengalihkan subsidi ke Pertamax. Pasalnya, Kementerian ESDM masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut.

"Kita sedang lakukan pendalaman untuk segera supaya memang diambil langkah menyediakan BBM yang ramah lingkungan itu juga mengacu pada pengelaman di tempat tempat lain," katanya.

5. Polusi Akibat Transportasi Tinggi

Pemerintah saat ini sedang mengidentifikasi sumber-sumber polutan. Arifin menyebt sejauh ini terdapat tiga sumber utama polusi yaitu, sektor transportasi, industri dan polusi dari pembangkit batu bara.

Dari sisi transportasi salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu menggunakan BBM dengan kadar oktan yang lebih tinggi.

"Ini kan memang solusinya salah satunya dengan itu, tapi kan CO2 kan sama saja hidrokarbon yang dipake untuk itu. Tapi yang digunakan untuk mengurangi monoksida terus kemudian sulfat itu timbal kalau ada itu memang harus dilakukan dengan perbaikan produksi BBM-nya," tutur Arifin.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement