Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kalah Saing, Aplikasi Ojol Ini Bangkrut di Indonesia

Chindya Citra Agustina , Jurnalis-Kamis, 07 September 2023 |08:05 WIB
Kalah Saing, Aplikasi Ojol Ini Bangkrut di Indonesia
Ojek Online yang Bangkrut di Indonesia. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Ojek online (ojol) kian menjamur disebabkan karena sangat diminati dan memberikan manfaat bagi pengendara dan penumpangnya.

Tidak hanya itu, dengan adanya aplikasi ojol dapat membuka lapangan kerja bagi Masyarakat yang membutuhkan penghasilan tambahan.

Namun, adanya moda transportasi online menciptakan persaingan di dunia transportasi online dan digital.

Dengan adanya persaingan inilah, memulai tumbangnya beberapa aplikasi ojol dikarenakan tidak mampu bersaing dalam lingkup tersebut.

Berikut ini, beberapa aplikasi ojek online yang mengalami kebangkrutan di Indonesia yang dirangkum Okezone.

1. Bangjek

Jasa ojek online yang didirikan oleh Andri Harsil. Dengan memiliki tarif yang diterapkan hanya sebesar Rp4000 untuk kilometer pertama dengan tarif Rp3,4 per meter selanjutnya.

Selain menyediakan wifi gratis, pelanggan juga disediakan plastik pelindung rambut, kotak penyimpanan dan jas hujan. Sayangnya bisnisnya tidak bertahan lama serta gulung tikar pada 2019.

2. Ojekkoe

Salah satu aplikasi ojek online (ojol) yang sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi sebelum menjadi tidak aktif lagi.

Padahal aplikasi ini menjadi ride hailing yang dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya, Katon Muchtar, di mana layanan mereka hanya memungut biaya minim Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement