JAKARTA - Perjanjian pembelian tenaga listrik sebesar 1,3 Giga Watt (GW) dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dibatalkan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.
"Tiga tahun lalu ada 1,3 GW PLTU batu bara yang sudah berkontrak dengan PLN berhasil kemudian dibatalkan," kata Darmawan dalam acara PLN Nusantara Power Connect 2023 di Jakarta Convention Center, Senin (11/9/2023).
"Artinya ini mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari 150 juta ton CO2 emission of Co2 selama 25 tahun," sambungnya.
Darmawan menambahkan, saat ini PLN merancang RUPTL yang lebih dan paling hijau dalam sejarah PLN dan Indonesia.
BACA JUGA:
"Kemudian di saat itu kita merancang the greenes RUPTL yang paling hijau dalam sejarah PLN dan dalam sejarah Indonesia yaitu 51,6% penambahan kapasitasnya berbasis pada energi baru terbarukan," tuturnya.
Darmawan juga mengungkapkan pihaknya telah melakukan segala upaya agar transisi energi berjalan sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
"Tiga tahun lalu kita dalam proses rencana penyediaan tenaga listrik, sudah ada 1,3 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara yang kita keluarkan dari perencanaan, fase perencanaan," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)