Sementara itu, Direktur reNIKOLA SDN BHD Lim Beng Guan menyampaikan, saat ini pihaknya tengah berkomitmen dalam penurunan emisi karbon dunia (dekarbonisasi) dengan salah satu fokusnya adalah melakukan pengembangan CBG melalui pemanfaatan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan dapat dimanfaatkan.
"Kami menargetkan 50 proyek CBG di Indonesia dengan estimasi biaya USD300 juta dan berharap dapat berkolaborasi dengan PTPN Group,” ungkap Lim.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Dwi Sutoro, mengatakan, rencana kerja sama antara PTPN IV dan reNIKOLA sejalan dengan rencana penurunan emisi karbon PTPN Group.
“Kehadiran reNIKOLA sebagai mitra kerja sama pengembangan CBG dengan memanfaatkan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi hal yang bernilai ekonomis, khususnya di PTPN IV, adalah sesuatu yang baik. Ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi PTPN Group maupun reNIKOLA,” katanya.
Dwi berharap, agar ke depan pengembangan EBT di Indonesia mendapatkan dukungan yang lebih dari pemerintah, sehingga dapat menarik minat calon investor untuk mengembangkan EBT di Indonesia.
"Tentunya untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan energi nasional di masa kini dan nanti,” ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)