Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Google Tidak Akan Khawatir dengan Kehadiran AI, Simak Penjelasannya

Nasya Emmanuela Lilipaly , Jurnalis-Sabtu, 16 September 2023 |16:15 WIB
Google Tidak Akan Khawatir dengan Kehadiran AI, Simak Penjelasannya
Google tak khawatir dengan kemunculan AI (Foto: Unsplash)
A
A
A

JAKARTA - Semenjak kehadiran Artificial Intelligence (AI) pada November tahun lalu, salah satu perusahaan teknologi terbesar yakni Microsoft merilis alat AI generative buatan mereka sendiri.

Kemunculan AI ini membuat banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi menjadi berlomba-lomba untuk membuat AI versi mereka masing-masing. Tetapi, hal ini tidak membuat Google terburu-buru mengejar ketertinggalan tersebut.

Chief Executive Officer (CEO) Google, Sundar Pichai menyampaikan pendapatnya dalam sebuah wawancara dimana ia cukup senang saat ChatGPT dirilis. Sebab menurutnya dengan perilisan ChatGPT tersebut semakin menunjukan bahwa banyak orang sudah siap untuk lebih memperdalam lagi dunia teknologi.

Google telah membuat sebuah kemajuan dengan menjadi perusahaan yang mengutamakan AI. Sejak tahun 2016 Pichai merasa teknologi AI ini tidak bisa sembarangan sehingga diperlukan penelitian yang lebih matang dan mendalam lagi sebelum diterapkan ke produk Google nantinya.

“Dalam beberapa hal, ini adalah momen yang menarik bagi saya, karena kami sedang membangun teknologi dasar dan menerapkannya di seluruh produk kami,” kata Pichai kepada Wired dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada hari Senin.

"Tetapi kami masih mempertimbangkan dimana kami harus berada. Perkembangan teknologi masih panjang, dan saya merasa sangat nyaman dengan posisi kami saat ini.", lanjut Pichai dalam wawancara.

Sebagai perusahaan yang dikenal cukup besar juga, banyak orang berpikir kalau seharusnya Google dapat memunculkan sesuatu seperti ChatGPT ataupun AI lainnya. Tetapi, menurut Pichai hal itu tidak akan membuat banyak perbedaan bagi keuntungan Google dalam jangka panjang.

"Belum sepenuhnya jelas bagi saya apakah hal itu mungkin berhasil," kata Pichai.

Belum lama ini Pichai juga sempat memberikan komentar mengenai AI yang dimana komentar yang diberikan tampaknya menyimpang dari kekhawatirannya bahwa Google mungkin tertinggal dalam upaya AI.

Pada bulan Desember 2022, beberapa minggu setelah ChatGPT rilis, New York Times melaporkan bahwa manajemen Google mengumumkan "kode merah" untuk perusahaan tersebut karena takut bahwa chatbot OpenAI suatu hari nanti akan menggantikan mesin pencari Google.

Sejak saat itu, Pichai meningkatkan upaya Google untuk meluncurkan alat AI generatifnya sendiri. Menggunakan nama Bard, untuk memilih pengguna, meskipun demonstrasi awalnya pada bulan Februari dipandang gagal setelah Bard memberikan jawaban yang tidak akurat atas pertanyaan tentang Teleskop Luar Angkasa James Webb.

Beberapa karyawan Google merasa kalau peluncuran Bard ini terlalu cepat sehingga hasilnya tidak bisa maksimal dan seringkali dibilang merupakan sebuah kegagalan.

Ketua perusahaan induk Google yakni John Hennessy, mengatakan bahwa chatbot tersebut "belum benar-benar siap untuk sebuah produk".

Sejak demo bencana tersebut, Google telah mengumumkan serangkaian produk AI baru. Bulan Mei, Google kembali meluncurkan layanan yang disebut “Duet AI for Workspace,” di mana fitur AI generatif telah diintegrasikan ke dalam Google Dokumen, Spreadsheet, Gmail, dan produk lain yang sudah ada sebelumnya yang menurut perusahaan dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

Terlepas dari segala upaya google membuat AI ini, Pichai kembali mengatakan bahwa mengintegrasikan AI generatif ke dalam mesin pencarinya yang menghasilkan sekitar $208 miliar dolar iklan itu, akan menjadi fokus utama perusahaannya dalam strategi AI-nya.

Tetapi Pichai juga menyadari kalau hanya waktu lah yang dapat membuktikan apakah bisnis inti Google akan mampu bertahan.

“Penting bagi kami untuk menghubungkan pengguna dengan apa yang ada di web, dan kami bekerja secara mendalam untuk memastikan hal ini terus berjalan dengan baik,” kata Pichai.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement