Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Utang Rp9 Juta Jadi Rp19 Juta Bikin Nasabah AdaKami Bunuh Diri akibat Teror, Netizen Geram

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |12:00 WIB
Utang Rp9 Juta Jadi Rp19 Juta Bikin Nasabah AdaKami Bunuh Diri akibat Teror, Netizen Geram
Pinjaman online bikin nasabahnya bunuh diri. (Foto: Freepik)
A
A
A

Berniat menutupi kesulitan yang dihadapi, K hanya bercerita kepada keluarganya bahwa ia dipecat karena kontrak kerja yang tidak diperpanjang oleh perusahaan. Setelah dipecat, istri dan anak korban pun pulang ke rumah orang tuanya.

Tak sampai di situ, K juga mendapatkan teror berupa pesanan fiktif melalui layanan GoFood. Dalam satu hari, lima hingga enam orderan GoFood fiktif berdatangan ke rumah korban. Tak sedikit driver ojek online tersebut yang memaksa korban untuk membayar pesanan yang sebenarnya tidak pernah dibuat.

Dalam hal ini, korban kerap dibantu oleh para tetangga yang membayar pesanan fiktif tersebut. Namun, karena pesanan fiktif terus datang setiap hari, para tetangga pun tidak bisa terus membantu membayar pesanan tersebut.

Setelah menerima bentuk teror tersebut, K mulai terbuka kepada istrinya dengan menceritakan kejadian yang sebenarnya tengah dialami. Mendengar hal itu, sang istri menolak untuk kembali ke rumah mereka karena takut.

Karena teror yang tak henti didapatkannya, K pun menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada Mei 2023 lalu. Ironisnya, usai korban meninggal, teror dari oknum penagih utang tak kunjung berhenti.

Pihak keluarga K terus menerima panggilan telepon dari oknum petugas penagih utang yang mengaku dari pihak AdaKami. Keluarga pun mencoba menjelaskan bahwa K sudah meninggal, namun oknum-oknum tersebut tidak acuh dan tetap memaksa untuk pihak keluarga membayar utang korban.

Bahkan, setelah keluarga mengirimkan dokumen kematian K, oknum penagih utang masih tetap tak peduli dengan mengatakan bahwa dokumen sekaligus kematian K adalah palsu. Keluarga korban bahkan telah menjual rumah milik K, namun oknum penagih utang masih bersikeras meneror dengan cara mengirimkan pesanan GoFood fiktif.

Di penghujung hidupnya, korban K meninggalkan surat yang berisi, “AdaKami telah merusak hidupnya.

AdaKami Penuhi Panggilan OJK dan Bakal Lakukan Investigasi

Ihwal peristiwa dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh nasabahnya, pihak AdaKami telah memenuhi panggilan OJK untuk melakukan proses klarifikasi. Adapun, agenda pertemuan lanjutan juga akan dilakukan pada hari ini (21/9/2023) untuk memaparkan kronologis dan bukti-bukti berdasarkan data yang terkumpul secara faktual.

“Saat ini proses investigasi belum berlangsung dengan baik karena keterbatasan informasi yang ada mengenai pengguna,” kata Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr. dalam keterangan resminya, Kamis (21/9/2023).

Bernardino menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti dengan upaya mendapatkan data pribadi lengkap seperti nama lengkap korban, nomor KTP dan nomor ponsel untuk dilakukan pemeriksaan apakah korban benar nasabah AdaKami yang memiliki tunggakan dan melacak rekam proses penagihan.

Ia bilang, data pribadi ini menjadi kunci keberlangsungan investigasi yang menyeluruh, dan untuk memastikan setiap aktivitas yang terjadi di platform AdaKami sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku. Berdasarkan pengecekan AdaKami terhadap nomor penagih yang beredar di media sosial, Bernardino membeberkan bahwa saat ini hasil penyelidikan menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem AdaKami.

“Apabila memang terbukti terjadi tindakan pelanggaran penagihan dengan kekerasan seperti yang dilaporkan, maka AdaKami siap menjalankan tindakan hukum,” imbuh dia.

Bernardino berkomitmen untuk menindak tegas pelaku penagihan yang tidak sesuai dengan code of conduct yang telah ditetapkan regulator. Dalam hal ini, AdaKami akan bekerja sama dengan otoritas yang berwenang untuk memastikan bahwa tindakan yang perlu diambil akan dilaksanakan dengan cepat dan efektif.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement