5. Bisa Melakukan Perencanaan Keuangan
KPR Syariah memberikan kepastian dalam perencanaan keuangan karena cicilan yang tetap setiap bulannya, sehingga memungkinkan keluarga untuk merencanakan anggaran dengan lebih baik.
Kekurangan KPR Syariah
1. Denda Keterlambatan
Seperti KPR konvensional, KPR Syariah juga menerapkan denda jika nasabah terlambat membayar cicilan.
2. Periode Pinjaman Pendek
Jangka waktu kredit KPR Syariah biasanya lebih pendek dibandingkan dengan KPR konvensional, dengan maksimal 15 tahun, sementara KPR konvensional bisa mencapai 25 tahun. Ini dapat membuat cicilan bulanan menjadi lebih tinggi.
3. Tidak Mengalami Penurunan Bunga
KPR Syariah memiliki cicilan tetap setiap bulannya, sehingga jika suku bunga turun, nasabah tidak akan mendapatkan manfaat dari penurunan tersebut, seperti yang dapat terjadi pada KPR konvensional.
Pilihan antara KPR Syariah dan KPR konvensional akan tergantung pada preferensi pribadi, nilai-nilai agama, dan kebutuhan finansial individu.
KPR Syariah cocok bagi mereka yang ingin menghindari bunga dan mencari kepastian dalam cicilan bulanan, sementara KPR konvensional dapat menjadi pilihan bagi yang membutuhkan jangka waktu kredit yang lebih panjang. Dalam memilih, penting untuk mempertimbangkan semua aspek ini dengan cermat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)