Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Pedagang Disarankan Jualan di E-commerce

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Kamis, 28 September 2023 |16:34 WIB
Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Pedagang Disarankan Jualan di E-commerce
Pasar tanah abang sepi pembeli (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pedagang Pasar Tanah Abang mengeluhkan sepinya pembeli. Sepinya toko di Pasar Tanah Abang diduga lantaran masyarakat beralih ke toko online.

Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan mengunjungi salah satu toko pakaian muslim di Blok A menjadi tujuan pertama Zulhas saat mengunjungi Pasar Tanah Abang. Pada kesempatan tersebut, Zulhas berinteraksi langsung menanyakan kondisinya penjualannya belakangan ini.

Terutama ketika marak platform sosial media TikTok yang juga menjadi tempat belanja. Lewat aplikasi tersebut para barang belanjaan menjadi lebih murah karena penyedia platform memberikan semacam subsidi untuk diskon harga milik pedagang.

Makanya masyarakat saat ini banyak beralih berbelanja lewat aplikasi tersebut karena punya harga yang lebih murah ketimbang mendatangi toko secara langsung.

"Berapa banyak turun omzet turun? Kalau online itu saya atur ibu seneng tidak?" Tanya Zulhas ke Pedagang.

Bukan cuma itu, Zulhas juga menyarankan agar para pelaku usaha, khususnya yang di Pasar Tanah Abang untuk mampu beradaptasi dengan kehadiran teknologi digital. Caranya dengan memasarkan barangnya di platform jualan online e-commerce. Mengingat saat ini permintaan barang juga banyak dari platform penjualan online, karena menawarkan fleksibilitas berbelanja karena tidak perlu keluar rumah.

"Tapi ibu harus belajar juga selain ada offline ini nanti ikut juga e-commerce, ada e-commerce dan digital, kayak pedagang sayur, dia jual di pasar, tapi ada juga sekarang di online," pesan Zulhas.

Pedagang di Toko tersebut, Anni (25) pun mengaku senang dengan kebijakan Pemerintah yang akan mengatur dan membatasi perdagangan di platform sosial commerce TikTok. Sebab Ani mengaku sepinya pasar Tanah Abang ini cukup berdampak dalam pada penjualan di tokonya.

"Turun jauh bangat omzetnya pak," keluh Ani ke Zulhas.

Bahkan belakangan ini Ani mengaku hanya mampu menjual sampai 1 kodi alias 20 potong pakaian saja. Tapi itu pun bukan volume tetap, kadang sehari juga hanya laku 1 lusin alias 12 potong pakaian.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement