Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bulog Dituduh Produksi Beras Kurang Mutu dan Plastik, Ini Reaksi Buwas

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 18 Oktober 2023 |16:35 WIB
Bulog Dituduh Produksi Beras Kurang Mutu dan Plastik, Ini Reaksi Buwas
Dirut Bulog Mengakui Sering Dituduh Produksi Beras Kurang Mutu hingga Beras Plastik. (Foto: okezone.com/bulog)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku sering dituduh memproduksi beras kurang mutu, beras plastik hingga mengimpor beras beracun dari China.

Buwas pun menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak dilakukan. Tindakan tersebut penyelewengan seperti yang disampaikan oknum-oknum tersebut.

"Yang sekarang terjadi kan teman-teman lihat sendiri orang selalu ingin menyampaikan hal-hal yang negatif walaupun tidak terjadi," ujar Buwas saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (18/10/2023).

"Seperti kemarin ada (tuduhan) beras plastik, beras yang jelek mutunya. Terus ada lagi beras beracun dari china. Semuanya yang dituduhkan kepada Bulog menyalurkan beras itu," lanjutnya.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan, Bulog adalah bagian dari pemerintah. Sehingga tindakan yang diambil perusahaan menpertimbangkan banyak faktor alias berhati-hati.

Buwas memastikan perusahaan tidak melakukan aktivitas produksi hingga serapan beras asal-asalan saja, termasuk melaksanakan penugasan impor beras dari negara mitra.

"Sudah saya sampaikan kemarin ke teman-teman kan bahwa tidak seperti itu, pemerintah pasti berhati-hati. Bulog adalah bagian dari pemerintah," beber dia

"Kita tidak asal-asalan, impor ada standarnya, harganya juga harus murah, ada yang ngawasi, ada karantinanya, ada Sucofindo yang melihat kualitasnya. Ada juga pendampingan dari BPKP. Nanti terakhir kita akan di audit oleh BPK. Jadi nggak semudah itu, kita nggak mungkin bisa, kecuali ada oknum yang bermain silahkan monggo, tapi resikonya ditanggung," lanjutnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement