Ke depan, lanjutnya, memungkinkan ada pilihan teknologi selain PSEL/PLTSa dan lokasi lain di luar 12 lokasi yang telah ditetapkan antara Kemenko Marves bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Dalam waktu tiga bulan terakhir ini, sedikitnya ada 30 TPA yang terbakar, utamanya dipicu oleh udara panas dan kering sebagai dampak El Nino. Penggunaan teknologi pengolah sampah ramah lingkungan sangat penting dan urgen bagi daerah yang sudah darurat sampah dan memiliki TPA yang sudah over capacity. Oleh karena itu, sangat diharapkan dukungan kuat dari Tim Koordinasi Nasional yang melibatkan 14 K/L antara lain Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, dan Kementerian Investasi," ujar Erick.
Pada kesempatan itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif melaporkan kemajuan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di kementeriannya.
"Hingga triwulan ke III, untuk progres smelter yang sudah mencapai 100 persen, ada lima smelter, yaitu PT Weda Bay Nikel, PT Aneka Tambang Kolaka, PT Wanatiara Persada, PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, dan PT Vale Indonesia. Sedangkan, progres mencapai 50-99 persen, ada sebanyak sembilan smelter, dan di bawah 50 persen, ada dua smelter," sebutnya.
Menteri Arifin juga melaporkan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang dan Dumai-Sei Mangkei yang sudah memasuki tahap III, pembangunan sistem ketenagalistrikan di wilayah Sumatera, Jawa-Madura-Bali, Kalimantan dan Sulawesi, serta capaian program konversi motor BBM ke listrik.
(Taufik Fajar)