Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Fakta LRT Jabodebek Bermasalah hingga Harga Tiket Diminta Turun

Dzakwan Agung Mugits , Jurnalis-Minggu, 05 November 2023 |07:36 WIB
7 Fakta LRT Jabodebek Bermasalah hingga Harga Tiket Diminta Turun
LRT Jabodebek mengalami gangguan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek merupakan kereta tanpa masinis yang hadir untuk mengurangi kemacetan. Namun, kini transportasi darat tersebut kerap mengalami gangguan hingga harga tiket diminta turun oleh sejumlah masyarakat.

Permasalahan yang terjadi pada LRT Jabodebek yakni seperti masalah keausan pada roda setelah beroperasi. Hal itu pun membuat LRT Jabodebek hanya menjalankan 9 trainset dari 31 trainset yang ada.

Selain itu, sejumlah masyarakat meminta adanya penurunan tarif LRT Jabodebek menjadi Rp5.000 untuk semua relasi. Hal itu dikarenakan biaya tarif LRT Jabodebek kini dikeluhkan oleh sebagian masyarakat pengguna layanan transportasi darat tersebut.

Berikut ini Okezone telah merangkum beberapa fakta LRT Jabodebek bermasalah hingga harga tiket diminta turun, Minggu (5/11/2023).

1. Jumlah trainset picu kedatangan kereta lebih lambat

Jumlah trainset yang beroperasi semakin berkurang mengakibatkan jarak kedatangan kereta atau headway menjadi satu jam.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan, bahwa saat ini pihaknya hanya menjalankan sembilan trainset dari 31 trainset yang ada.

Dia mengungkapkan, bahwa kondisi roda pada 18 trainset mengalami keausan sehingga perlu melakukan perawatan pembubaran roda.

Selain itu, empat trainset masih dalam perbaikan, di mana dua trainset masih di PT INKA. dua trainset lainnya sedang proses sinkronisasi antara pintu dan sarana.

Sebelumnya, LRT Jabodebek mengoperasikan 16 trainset maka headwaynya tersebut hanya sekitar 15 menit.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement