JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan berencana menambah portofolio di pasar saham dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang. Hal ini karena pasar saham mulai kembali pulih pasca perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 hingga konflik geopolitik yang hingga saat ini terjadi.
"Kita melihat mulai positif dan kita akan meningkatkan alokasi portofolio saham ke depan dalam waktu dua-tiga tahun mendatang," ujar Direktur Invetasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Ridwan dalam acara Investment Outlook yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Senin (6/11/2023).
Sejak 2021 lalu, BPJS Ketenagakerjaan tidak lagi menambah portofolio investasi dana kelolaan peserta ke pasar saham. Hal itu dikarenakan pasar saham saat itu tidak menunjukkan kinerja yang positif saat adanya pelemahan ekonomi saat pandemi covid 19.
"Pada tahun 2021 pasar saham tidak positif, jadi kita melihat 2-3 tahun setelah 2021 itu outlook saham tidak positif, itu terbukti, kalau kita lihat return saham di LQ45 bahkan minus, padahal kalau kita taro di obligasi negara yang 10 tahun, akumulasi return itu bisa 25% selama 2,5 tahun terakhir," sambungnya.
Sekedar informasi per September 2023 lalu, total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Tp685 triliun. Sejak tahun 2021 lalu, BPJS Ketenagakerjaan tidak lagi menambah koleksi saham di pasar modal karena dinilai kurang menunjukan kinerja yang positif.