Meskpun 87% UMKM telah terlibat dalam e-katalog dengan sejumlah besar produk, Menkop Teten menilai produk UMKM masih banyak yang belum terjual.
Oleh karena itu, saat ini ia menyoroti perlunya mengatasi berbagai isu strategis yang mencakup optimalisasi pasar untuk produk UMKM bersertifikasi TKDN, sosialisasi PBJ dan TKDN yang belum merata, pemberdayaan UMKM untuk bersaing di era disrupsi global serta adaptasi terhadap inovasi yang cepat.
Teten mengatakan pihaknya akan berfokus pada pemberdayaan UMKM guna mendorong transformasi pengadaan barang dan jasa melalui beberapa langkah yang pertama, menyediakan program pelatihan dan pendampingan.
Kedua, memperluas akses pembiayaan. Ketiga, mempermudah perizinan usaha, menyediakan akses dan pendampingan untuk sertifikasi.
Keempat, meningkatkan kapasitas produksi UMKM, memfasiltiasi pencocokan bisnis (business matching). Kelima, mengelola katalog Koperasi dan UMKM serta memperkuat regulasi.
"Kita akan menguatkan klaster UMKM dengan kerja sama bisnis yang solid, insentif fiskal yang kompetitif, dan infrastruktur yang memadai," pungkasnya.
(Taufik Fajar)