Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Petani Sulit Dapat Pupuk Subsidi, Begini Tanggapan Pemerintah

Asla Lupanda , Jurnalis-Minggu, 12 November 2023 |04:31 WIB
5 Fakta Petani Sulit Dapat Pupuk Subsidi, Begini Tanggapan Pemerintah
Petani Sulit Dapat Pupuk Subsidi. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Petani kesulitan mendapat pupuk subsidi. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), ada 16% petani yang tidak dapat mengakses pupuk bersubsidi.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan peliknya regulasi yang dihadapi petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi menghambat produktivitas pertanian.

Salah satu aturan yang menghambat adalah Petani harus mendaftar dan memiliki kartu tani untuk mendapat subsidi.

Berikut adalah fakta mengenai petani sulita dapat pupuk subsidi yang dirangkum Okezone, Minggu (12/11/2023).

1. Petani tidak memiliki kartu tani

Kartu tani merupakan salah satu syarat mendapatkan berbagai bantuan pemerintah termasuk pupuk subsidi. Namun, ternyata tidak semua petani mempunyai kartu tani.

Padahal, program pupuk bersubsidi hanya dapat diterima petani kecil yang kesulitan mendapat pasokan pupuk dengan menggunakan kartu tani.

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman akan segera melakukan penyederhanaan regulasi perihal akses mendapatkan pupuk bersubsidi. Dirinya masih melakukan pembahasan dengan pihak terkait sudah dipastikan akan rampung satu sampai dua minggu ke depan.

2. KTP jadi opsi baru untuk syarat menerima subsidi pupuk

Saat ini, terdapat petani yang tidak mampu mengakses kartu tani. Amran berupaya membuat regulasi baru di mana petani dapat mengakses subsidi tanpa kartu tani. Salah satu opsi yang dapat mempermudah petani mengakses subsidi adalah dengan menggunakan KTP.

Namun, terkait hal di atas belum diperinci terkatai langkah tekis yang harus dilakukan oleh petani. “Kita beli ruang, apakah menggunakan KTP, yang terpenting adalah mampu mengakses, mampu dan bisa mendapatkan pupuk, itu yang terpenting,” beber Amran.

3. Persediaan pupuk subsidi cukup, tapi penyalurannya bermasalah

Mentan menilai bahwa untuk saat ini pupuk bersubsidi yang di sediakan cukup bagi para petani. Namun, perlunya validasi petani menggunakan kartu tani menjadi penghambat penyaluran subsidi.

“Jadi ini nanti mempermudah petani kita, ini ironis sekali, ada pupuk tersedia 1 juta ton, tetapi disisi lain, ada petani tidak kebagian pupuk,” kata Arman. Menurutnya kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi akan menjadi faktor penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.

4. Data Penerima Pupuk Subsidi Diperbaiki

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kebutuhan pupuk subsidi di tingkat petani tetap terpenuhi, kendati ada persoalan data penerima yang berpotensi membuat distribusi pupuk tidak tepat sasaran.

Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian (Kementan) pun melakukan pembahasan perihal hal ini. Konkritnya, pemerintah akan menyederhanakan regulasi ihwal penyaluran pupuk subsidi.

"Intinya kita kerjasama ke depan untuk memastikan bahwa kebutuhan petani terpenuhi dari segi pupuk, dari segi bibit dan sebagainya, dan memastikan produksi petani ke depan bisa meningkat," ujar Tiko.

5. Kata Pupuk Indonesia

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi menyebut, stok pupuk bersubsidi saat ini mencapai 1,4 juta ton per Oktober 2023.

Jumlah itu diyakini mampu memenuhi kebutuhan pada musim tanam nasional periode Oktober 2023-Maret 2024.

"Stok pupuk subsidi dua kali lipat dari yang disyaratkan, jadi aman 1,4 juta per Oktober. Jadi insyaallah aman semua," ungkap Rahmad saat ditemui di tempat yang sama.

Rahmad memastikan pihaknya siap memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani agar bisa meningkatkan produktivitas pertaniannya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement